Tuesday, December 31, 2013

KEUTAMAAN SAMPAIKAN WALAU SATU AYAT DAN HUKUM MENYEBAR HADIS PALSU

Hadis ke-1387:
(Kitab Riadhussolihin)

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرو بْنِ الْعَاصِ رضي الله عنهما أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ بَلِّغُوا عَنِّي وَلَوْ آيَةً وَحَدِّثُوا عَنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ وَلَا حَرَجَ وَمَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّار

Daripada ‘Abdullah bin ‘Amru bin al-‘Ash radhiyallahu ‘anhu, bahawa Rasulullah salallahu ‘alaihi wasallam bersabda:


“Sampaikanlah dariku walau satu ayat, dan ceritakanlah tentang Bani Israil tanpa perlu takut. Dan barangsiapa berbohong ke atasku dengan sengaja maka bersiaplah dia mengambil tempat duduknya di Neraka.” (Riwayat Al-Bukhari)

HABIB MENDAKWA KETURUNAN RASULULLAH



Dijawab oleh: Syaikh Dr. Amin Al-Sa’di, Pensyarah di Jabatan Akidah, Uni. Islam Madinah, Arab Saudi

Diterjemah oleh: Ustaz Abu Omar Idris bin Sulaiman




Soalan:
Para pengikut ajaran-ajaran majlis-majlis habib khususnya di Malaysia berbangga dengan mengangkat habib yakni guru-guru mereka sebagai keturunan Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam. Apakah ini mempunyai persamaan dengan Syiah?


APAKAH SEBENARNYA WAHABI?




Kaum sufi berdoa  kepada orang mati.


Oleh: Ust. Idris Sulaiman

Soalan: Benarkah wahabi tidak sesat?

Jawapan:

Kena tahu apa itu Wahabi dululah. Kalau Wahabi maksudnya hantu, hantu memang syaitan dan syaitan memang sesat. Jadi kena tahu apa itu Wahabi.

Monday, December 30, 2013

BERKENAAN BERDOA KEPADA WALI (YG TELAH MENINGGAL)




Suatu ketika,
penulis berbincang-bincang dengan seorang ustadz di kampung. Perbincangan sampai kepada masalah ‘ritual manaqib’ dan permasalahan-permasalahan yang ada di dalamnya. Dia bercerita bahwa salah seorang tokoh Manaqib mengatakan bahwa jika seseorang meminta kepada Allah dengan cara bertawasul kepada Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani, ini adalah tawasul kelas TK! Tawasul (baca: istighatsah[minta tolong]) yang tingkat tinggi adalah langsung meminta kepada Syaikh Abdul Qadir tanpa Allah.


Sampai di sini saya terperanjat. SI ustadz itu juga bingung. Ketika bertanya-tanya tentang masalah ini, saya mendapat khabar bahwa banyak yang memiliki pemahaman seperti ini. Yaitu meminta tolong kepada mayat secara langsung adalah bentuk tawasul yang top.

BEGINILAH SEHARUSNYA SIKAP SEORANG SALAFI (ASWJ)





Sebagian orang berpandangan bahwasanya dakwah Salafiyah atau Ahlus Sunnah wal Jama’ah di negeri kita ini terkesan sebagai dakwahnya orang-orang yang gemar buat kacau/bikin ribut  dan tidak pernah akur, bahkan di antara sesama mereka sendiri. Mereka saling menjatuhkan. Kelompok yang satu mencela dan mendiskreditkan kelompok yang lain. Padahal mereka sama-sama mengaku Salafi (pengikut Sahabat Nabi). Buku-buku mereka pun sama, para ulama yang mereka jadikan rujukan juga sama. Namun ternyata mereka justru saling jatuh-menjatuhkan . Anggapan ini tidaklah seratus persen benar. Akan tetapi itulah sebagian fakta yang ada di dalam pandangan masyarakat.



Saudaraku, kita semua perlu bercermin kembali. Penisbatan kepada Salaf adalah penisbatan yang sangat mulia. Salaf bukanlah sebuah kilang  atau yayasan, yang dengan mudah pihak atasan memecat anak buahnya yang dinilai keras kepala dan suka membantah (suka ngotot dan membantah). Oleh sebab itulah pada kesempatan ini kami ingin menyampaikan sebuah fatwa salah seorang Imam Ahlus Sunnah wal Jama’ah pada masa kini yaitu Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin rahimahullah sebagai pelajaran dan koreksi bagi kita semua. Semoga Allah memberikan taufik kepada kita untuk menggapai apa yang dicintai dan diridhai-Nya.

Pertanyaan:

Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin rahimahullah pernah ditanya, “Apakah karakteristik paling menonjol dari Golongan Yang Selamat (Al Firqah An Najiyah)? Dan apakah adanya kekurangan (yang ada pada diri seseorang) dalam salah satu di antara karakter ini lantas mengeluarkan orang tersebut dari Golongan Yang Selamat?”

APA ITU MANHAJ SALAF?



بسم الله الرحمن الرحيم

Mengapa Harus Bermanhaj Salaf ?

Orang-orang yang hidup pada zaman Nabi adalah generasi terbaik dari umat ini. Mereka telah mendapat pujian langsung dari Allah dan Rasul-Nya sebagai sebaik-baik manusia. Mereka adalah orang-orang yang paling faham agama dan paling baik amalannya sehingga kepada merekalah kita harus merujuk.

Manhaj Salaf, bila ditinjau dari sisi kalimat merupakan gabungan dari dua kata; manhaj dan salaf.
Manhaj dalam bahasa Arab sama dengan minhaj, yang bermakna: Sebuah jalan yang terang lagi mudah. (Tafsir Ibnu Katsir 2/63, Al Mu’jamul Wasith 2/957).

Sunday, December 29, 2013

KISAH: KENAPA SAYA KELUAR DARI TARIQAT SUFI





Qodiriyah adalah nama sebuah tarekat yang berkembang dan berpusat di Iraq dan Syria kemudian diikuti oleh umat muslim yang tersebar di Yaman, Turki, Mesir, India, Afrika dan Asia. Tarekat ini sudah berkembang sejak abad ke-13. Namun meski sudah berkembang sejak abad ke-13, tarekat ini baru terkenal di dunia pada abad ke 15 M.


Tarekat Qodiriyah ini dikenal luwes. Yaitu bila murid sudah mencapai derajat syeikh, maka murid tidak mempunyai suatu keharusan untuk terus mengikuti tarekat gurunya. Bahkan dia berhak melakukan modifikasi tarekat yang lain ke dalam tarekatnya. Terdapat puluhan tarekat yang masuk dalam pecahan aliran Qidiriyah. Seperti Banawa yang berkembang pada abad ke-19, Ghawtsiyah (1517), Junaidiyah (1515 M), Kamaliyah (1584 M), dan lain-lain, semuanya berasal dari India. Di Turki terdapat tarekat Hindiyah, Khulusiyah,dal lain-lain. Dan diYaman ada tarekat Ahdaliyah, Asadiyah, Mushariyyah. Sedangkan di Afrika diantaranya terdapat tarekat Ammariyah, Tarekat Bakka’iyah, dan lain sebagainya.

Di Indonesia, perpecahan tarekat Qodiriyah ini secara khusus dibawa oleh Syaikh Achmad Khotib Al-Syambasi digabungkan dengan tarekat Naqsyabandiyah menjadi tarekat Qodiriyah Wa Naqsyabandiyah . Kemudian garis salsilahnya yang salah satunya melalui Syaikh Abdul Karim Tanara Al-Bantani berkembang pesat di seluruh Indonesia.

Friday, December 27, 2013

KESALAHAN2 DI PERMULAAN MENGENAL DAKWAH




Kami pernah  melakukannya diawal-awal kami mengenal dakwah ahlus sunnah wal jama’ah kerana kekurangan kami akan ilmu, kemudian kami ingin mengongsikannya supaya ikhwan-akhwat dapat mengambil pelajaran dan mengingatkan mereka yang telah lama mengenal anugerah dakwah ahlus sunnah khususnya kami peribadi. Beberapa hal tersebut ada 10  berdasar pengalaman kami:

MENGIKHLASKAN AGAMA KEPADA ALLAH




Oleh: Ust Idris Sulaiman

SYAIKH
Abdul Malik Al-Jazairi dalam kitabnya yang cukup istimewa Sittu Durar min Usul Ahli Al-Atsar menyebut prinsip pertama dalam dakwah Salaf adalah mengikhlaskan agama kepada ALLAH. Ikhlas adalah asas dalam agama bahkan menjadi inti patinya.



Ikhlas itulah yang dimaksudkan dengan tauhid, di mana para rasul diutus untuk mengajak kepadanya, yakni menghambakan diri kepada ALLAH semata-mata. Atas dasar ini juga kitab-kitab termasuk al-Quran diturunkan. Hal ini banyak disebut dalam ayat al-Quran, “Maka sembahlah ALLAH secara ikhlas kepadaNya.” (Al-Zumar: 2)



Menyembah ALLAH secara ikhlas bererti menyucikan ibadah semata-mata kepada ALLAH. Ikhlas berasal daripada perkataan khalasa bererti bersih, suci, tidak bercampur dengan yang lain. Ini seperti mana ayat al-Quran yang kita baca, “Katakanlah: Sesungguhnya solatku, ibadahku, hidup dan matiku semata-mata kerana ALLAH Tuhan sekalian alam. Tiada sekutu bagiNya. (Al-An’am: 162)

TAWASSUL YANG DISYARIATKAN DAN TAWASSUL YANG DILARANG




Oleh: Ustaz Fathul Bari (UFB)

Soalan: Saya tidak pasti tentang tawassul. Bertawassul ini boleh atau tidak? Kalau boleh, bagaimana caranya?

Jawapan:

Pertama sekali kita perlu tahu apa maksud tawassul. Tawassul berasal dari perkataan Arab وسيلة (wasiilah: perantara). Tawassala-yatawassalu-tawassulan. Yakni menjadikan sesuatu sebagai perantara di dalam kita berdoa. Kita tetap meminta daripada Allah, tetapi kita meletakkan perantara di tengah.

Di sana ada tawassul yang masyru’ (syar’i) dan ada tawassul yang mamnu’ (dilarang).

Thursday, December 26, 2013

HUKUM BACAAN AL FATIHAH KEPADA SI MATI


BACAAN AL FATIHAH KEPADA SI MATI TIDAK TERMASUK DALAM AMALAN NABI DAN PARA SAHABAT



Sesungguhnya tidak terdapat dalam sejarah Nabi dan para sahabat serta para salafusoleh yang terkemudian untuk menyedekahkan bacaan dari surah Al Fatihah kepada seseorang yang telah meninggal.

Wednesday, December 25, 2013

ADAKAH PRODUK JAMPI HALAL?



Oleh : Dr, Zaharuddin Abd Rahman

Dewasa ini, kelihatan semakin tumbuh bagai cendawan produk-produk perniagaan yang kononnya dibacakan ayat al-Quran sama ada sepenuhnya 30 juzuk atau sebahagiannya. Produk ini dijual dengan harga yang tinggi dan lebih mahal dari biasa. Dari air mineral, zam zam ia berkembang kepada minyak wangi, makanan, dan seterusnya mungkin kepada ayam, petrol, pen, kasut, komputer, rumah dan lain-lain. Adakah amalan ini diterima Islam ?

Secara ringkasnya, saya BERSETUJU dengan pandangan Ustaz Ikmal Zaidi (pengamal perubatan Darul Syifa’ & pensyarah KUIS) dalam mengupas topik jualan produk dibaca Al-Quran bagi tujuan komersial.

Tuesday, December 24, 2013

BUKU PUTIH SYAIKH MUHAMMAD BIN ABDUL WAHAB (1)




سم الله الرحمن الرحيم

Segala puji bagi Allah semata. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Rasulullah, keluarga dan para sahabatnya.

Dari dulu hingga sekarang, perdebatan serta perbincangan sekitar Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab rahimahullah dan jalan dakwahnya, terus berkecamuk antara mereka yang pro dan yang kontra.

Dan yang menghairankan dari dakwaan mereka yang kontra -yang melontarkan tuduhan-tuduhan kepada Syaikh- adalah: ucapan mereka yang kosong dari dalil berupa bukti dari perkataan Syaikh atau tulisan beliau di dalam kitab-kitabnya, yang ada hanyalah tuduhan-tuduhan yang dilontarkan oleh orang-orang yang terdahulu, lalu ‘difotokopi’ oleh para pewaris mereka.


Friday, December 20, 2013

BAHAYA SYIAH!

 

Oleh : Ust. Idris Sulaiman

Saya tertarik dengan satu kenyataan seorang Ustaz yang bernama Ahmad Fauzan. Dia menyebutkan tentang Syiah yang menarik perhatian saya, “Tak kenal maka tak benci”. Ini realiti tentang Syiah, di mana kita merasa dukacita apabila tak kurang ramai orang yang kurang maklumat, kurang pengetahuan, kurang kesedaran tentang siapa sebenarnya Syiah ini; apakah pegangan mereka, apakah ideologi yang mereka bawa, sejauh mana mereka boleh diserasikan dengan Islam, adakah mereka ini dianggap masih dalam Islam, ataupun mereka ini perlu ditolak sama sekali dalam Islam. Masih ada yang kurang jelas, masih ada yang teragak-agak apabila hendak menyatakan pendirian mereka terhadap Syiah.

TIDAK BOLEH TENGOK FARAJ ISTERI?






...dukacita apabila diberitahu ada penceramah kursus perkahwinan membaca hadis palsu kononnya Rasulullah SAW bersabda: Apabila seseorang kamu menyetubuhi isteri atau jariahnya, maka jangan dia melihat pada kemaluan mereka kerana yang demikian itu menyebabkan buta.

Wednesday, December 18, 2013

Ulasan Buku: Hukum Membid’ahkan Dalam Masalah Ijtihad

Oleh: Abu Abas Madani

Buku ini telah ditulis seorang pensyarah di Jabatan Syariah, Universiti Islam Madinah, al-Madinah Munawwarah, iaitu Syeikh Prof Dr Muhammad bin Husain Al-Jizani hfz. Beliau adalah salah seorang guru ana dalam subjek Usul-Fiqh di UIM, seorang yang baik dan petah berhujjah. Telah mendapat gelaran “Ustaz” Professor Usul al-Fiqh pada tahun 2010.

Di sini insya’Allah ana nukilkan muqaddimah dan khatimah kitab ini sahaja. Ianya untuk memahami dan memberi idea tentang isi kandungan dan khulasah kitab secara umum.

SYIRIK DAN BIDAAH





Syirik itu Kesesatan yang Paling Besar


Syirik ertinya menujukan sebagian ibadah kepada selain Allah, atau boleh  dikatakan pula syirik adalah menduakan Allah dalam ibadah. Semacam menjadikan do’a, sembelihan dan korban  pada selain Allah.

Orang yang berbuat syirik dikatakan dalam ayat sebagai orang yang telah jauh tersesat kerana ia telah menginjak hak-hak Allah. Di antara hak Allah adalah menjadikan ibadah hanya pada Allah saja, bukan pada makhluk seperti malaikat, nabi, orang sholih atau pada pohon dan batu. Jika seorang muslim menjadikan wali yang telah mati sebagai perantara dalam do’a, lalu ia sampaikan do’a pada wali supaya hajatnya disampaikan pada Allah, ini namanya meminta do’a pada wali. Setiap yang meminta pada selain Allah, itu syirik walau yang diminta bukanlah berhala, batu atau pohon. Contoh tadi itulah bentuk kesyirikan yang terjadi di masa silam di kalangan orang-orang musyrik. Bukti bahwa perbuatan meminta semacam itu termasuk syirik dibuktikan dalam ayat berikut:

Tuesday, December 17, 2013

HUKUM MENGAMBIL PEMBERIAN DARI SUMBER YANG HARAM



Soalan:
Dr Asri, sekarang ini heboh tentang hukum menerima sumbangan dari hasil haram. Saya pun baca kenyataan Dr Asri yang menyatakan tidak mengapa selagi traksaksi itu atas bantuan, bukan judi.
Cumanya, masyarakat kita keliru, ada kata boleh dan ada kata sebaliknya. Jika haram, apa hukum pula kakitangan kerajaan yang menerima gaji dari kerajaan yang mempunyai pelbagai sumber termasuk hasil cukai judi dan arak?
Bagaimana pula anak-anak yang mendapat wang dari bapa terlibat dengan wang haram seperti riba, rasuah dan seumpamanya? Bagaimana pula persatuan-persatuan yang mendapat bantuan dari syarikat atau bank yang mempunyai sumber haram seperti arak atau riba?



Mazlan, Pulau Pinang.


Monday, December 16, 2013

BIOGRAFI IMAM IBNU TAIMIYAH




KELAHIRANNYA
Ibnu Taimiyyah Lahir di Harran, salah satu kota induk di Jazirah Arab yang terletak antara sungai Dajalah (Tigris) dengan Efrat, pada hari  Isnin 10 Rabiu`ul Awal tahun 661H. Beliau adalah imam, Qudwah, `Alim, Zahid dan Da`i ila Allah, baik dengan kata, tindakan, kesabaran maupun jihadnya; Syaikhul Islam, Mufti Anam, pembela dinullah daan penghidup sunnah Rasul shalallahu`alaihi wa sallam yang telah dimatikan oleh banyak orang, nama penuhnya  Ahmad bin Abdis Salam bin Abdillah bin Al-Khidhir bin Muhammad bin Taimiyah An-Numairy Al-Harrany Ad-Dimasyqy.




Beliau berhijrah ke Damasyq (Damsyik) bersama orang tua dan keluarganya ketika umurnya masih kecil, disebabkan serbuan tentara Tartar atas negerinya. Mereka menempuh perjalanan hijrah pada malam hari dengan menyeret sebuah gerobak besar yang dipenuhi dengan kitab-kitab ilmu, bukan barang-barang perhiasan atau harta benda, tanpa ada seekor binatang tunggangan-pun pada mereka.

Sunday, December 15, 2013

TIMBULNYA BIDAAH DAN PENYEBAB-PENYEBABNYA



A. Timbulnya Bid'ah dalam kehidupan kaum muslimin

Waktu timbulnya bid'ah:

Syaikh Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata (dalam Majmul Fatawa 10/354):
"Ketahuilah bahwa semua bid'ah yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan ibadah, terjadi pada umat ini dimasa akhir-akhir kepimimpinan Khulafar Rasyidin, sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam: "Barangsiapa diantara kalian yang hidup (lama) maka dia akan melihat banyak pertentangan / perselisihan, hendaklah kalian berpegang teguh dengan sunnahku dan sunnah para Khular Rasyidin yang mendapatkan hidayah." (HR Abu Daud dan At-Tirmidzi)

Friday, December 13, 2013

HADIS MENGENAI SERBAN




Di petik dari buku Koleksi Hadith-hadith Dhaif oleh Dr Abdul Ghani Azmi-



Hadith-hadith tentang serban.

1)Al-Khatib, Ibnu 'Adiy dan Al-Hakimmentakhrijkan daripada Ibnu Abbas r.a bahawa Rasulullah SAW bersabda:

"Hendaklah kamu berserban, nescaya bertambah kesantunan kamu." (Maudhu')



Kata Ibnu-Jauzi- Hadith ini tidak sah (maudhu'). Penyakitnya ialah Sa'id bin Salam dan 'Ubaidullah yang terdapat dalam sanadnya.

Kata Ahmad bin Hanbal: Sa'id bin Salam adalah pembohong.

Kata Yahya: Ia bukan apa-apa.

Kata al-Bukhari: Ia disebutkan dalam membuat Hadith.

Kata Ad-Daruquthni: Ia adalah matruk, ia meriwayatkan hadith-hadith yang bathil. Demikian pula kata An-Nawawi seperti yang disebutkan oleh Asy-Syaukani.



Thursday, December 12, 2013

SEJARAH DAN FITNAH TASAWUF (SUFI)



Orang-orang sufi pada periode-periode pertama menetapkan untuk merujuk (kembali) kepada Al-Quran dan As-Sunnah, namun kemudian Iblis memperdayai mereka karena ilmu mereka yang sedikit sekali.

Ibnul Jauzi (wafat 597H) yang terkenal dengan bukunya Talbis Iblis menyebutkan contoh, Al-Junaid (tokoh sufi) berkata, “Madzhab kami ini terikat dengan dasar, yaitu Al-Kitab dan As-Sunnah.”

Dia (Al-Junaid) juga berkata, “Kami tidak mengambil tasawuf dari perkataan orang ini dan itu, tetapi dari rasa lapar, mening­galkan dunia, meninggalkan kebiasan sehari-hari dan hal-hal yang dianggap baik. Sebab tasawuf itu berasal dari kesucian mu’amalah (pergaulan) dengan Allah dan dasarnya adalah memisahkan diri dari dunia.”

Wednesday, December 11, 2013

LARANGAN MENGGUNAKAN HADIS LEMAH DAN PALSU



Dalam menerapkan sunnah-sunnah Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam kita harus berhati-hati dan teliti. Dalam masalah ini kita harus memperhatikan beberapa kaedah yang telah para ulama tetapkan agar penerapan sunnah itu tidak justru berbalik memancing orang untuk mencemoohkannya, padahal hal itu diakibatkan oleh kesalahan kita dalam penerapannya.


Kesalahan tersebut dapat berasal dari dua sisi:
Pertama, hadits yang dijadikan sandaran adalah hadits yang dhaif (lemah) atau bahkan palsu. Atau pemahaman kita yang keliru terhadap hadits yang kita jadikan sebagai sandaran walaupun shahih.

Tuesday, December 10, 2013

HUKUM BERSELAWAT & BERZIKIR (NASYID) BERSERTA MUZIK DAN TARIAN




Dalam kita mencari ilmu untuk beribadah menurut apa yang diajar oleh Nabi saw, masih ramai lagi yang keliru dalam memahami kaedah sebenar sebagai panduan dalam beribadah. Maka lahirlah begitu banyak perselisihan di dalam bab ini. Baik perselisihan dengan golongan ahli ahwa’ (golongan rafhidhah yang menghalalkan bid’ah di dalam urusan agama) yang sememangnya tersasar dari Manhaj As-Sunnah mahupun perselisihan sesama golongan yang berfahaman atau bermanhaj As-Sunnah.


Monday, December 9, 2013

HUKUM MEMAKAI TANGKAL DAN AZIMAT



Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Abdullah bin Mas’ud radhiallahu 'anhu, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam mengisyaratkan tentang azimat dan hukumnya. Kata Ibnu Mas’ud: Aku telah mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ الرُّقَى وَالتَّماَئِمَ وَالتِّوَلَةَ شِرْكٌ

“Sesungguhnya jampi-jampi, azimat-azimat, dan guna-guna adalah syirik.” (HR. Imam Ahmad di dalam Musnad 1/381, Abu Daud di dalam Sunan-nya 7/630, Al-Hakim di dalam Al-Mustadrak 4/217, 418, At-Tabrani di dalam Al-Kabir 10503, dan Al-Baihaqi di dalam Sunan Al-Kubra 9/350)