Sunday, February 23, 2014

KEUTAMAAN BERKATA BENAR



Ash-shidqu atau benar adalah ' sesuainya sesuatu dengan kenyataannya, baik berupa perkataan, sikap, ataupun perbuatan.' Dalam bahasa kita, istilah lainnya adalah jujur. Ash-shidqu memiliki kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan peribadi, keluarga, masyarakat maupun bangsa. Rasulullah SAW bersabda,

عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَاِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِى اِلَى الْبِرِّ وَاِنَّ الْبِرَّ يَهْدِى اِلىَ الْجَنَّةِ

“Hendaklah kamu semua bersikap jujur, kerana kejujuran membawa kepada kebaikan dan kebaikan membawa ke syurga.” (HR. Bukhari)


Dalam hadits yang berkaitan, Rasulullah SAW bersabda,



أَرْبَعٌ إِذَا كُنَّ فِيْكَ فَلاَ عَلَيْكَ مِمَّا فَاتَكَ مِنَ الدُّنْيَا: حِفْظُ أَمَانَةٍ وَصِدْقُ حَدِيْثٍ وَحُسْنُ خَلِيْقَةٍ وَعِفَّةُ مِنْ طُمْعَةٍ

“Empat perkara yang apabila ada padamu, tidak akan merugikan lepasnya segala sesuatu dari dunia dari padamu, yaitu: memelihara amanah, tutur kata yang benar, akhlak yang baik, dan bersih dari tamak.” (HR. Ahmad)


Keutamaan Shiddiq

1. Memperoleh Ketenangan Jiwa

Jiwa yang tenang merupakan modal yang amat berharga dalam meraih kehidupan yang bahagia di dunia ini. Manakala manusia boleh  berlaku benar atau jujur dalam hidupnya, niscaya dia akan memperoleh ketenangan jiwa yang didambakannya itu. Hal ini kerana dusta merupakan sebahagian dari dosa yang dapat menggelisahkan jiwa. Rasulullah SAW bersabda,

اَلإِثْمُ مَاحَاكَ فِى نَفْسِكَ وَكَرِهْتَ أَنْ يَطَّلِعَ عَلَيْهِ النَّاسَ

“Dosa adalah sesuatu yang menggelisahkan jiwamu dan kamu tidak suka bila hal itu diketahui orang lain.” (HR. Ahmad)


2. Memperoleh Keberkahan Hidup

Keberkahan dalam hidup ini adalah kehidupan yang membawa manfaat dalam kebaikan yang banyak. Untuk meraih keberkahan, seorang muslim harus berlaku benar atau jujur. Rasulullah SAW bersabda,

اَلْبَيِّعَانِ بِالْخِيَارِمَالَمْ يَتَفَرَّقَا، فَإِنْ صَدَقَ الْبَيِّعَانِ وَبَيَّنَا، بُوْرِكَ لَهُمَافِى بَيْعِهِمَا، وَاِنْ كَتَمَا وَكَذَبَا، فَعَسَىاَنْ يَرْبَحَارَبْحَا، وَيَمْحَقَا بَرَكَةَ بَيْعِحِمَا.

“Penjual dan pembeli mempunyai hak untuk menentukan pilihan selama belum saling berpisah. Jika keduanya berlaku jujur dan menjelaskan yang sebenarnya, transaksi mereka diberkahi. Namun, jika keduanya saling menyembunyikan kebenaran dan berdusta, mungkin keduanya mendapatkan keuntungan tapi melenyapkan keberkahan transaksinya.” (HR. Bukhari dan Muslim)


3. Memperoleh Keselamatan

Keselamatan dalam hidup di dunia dan akhirat selalu kita minta kepada Allah swt. dalam doa yang kita panjatkan. Sesudah kita berdoa, tugas kita adalah berusaha mendapatkannya. Salah satu usaha yang kita lakukan untuk mendapatkan keselamatan dalam hidup ini adalah berlaku jujur meskipun kejujuran itu kadangkala membuat para pendusta menjadi tidak senang dan akan mencelakakan diri kita kerana hakikat keselamatan sebenarnya adalah hal-hal yang dapat  membawakan kita kepada syurga.


Rasulullah saw. bersabda,

عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَاِنَّهُ مَعَ الْبِرِّ وَهُمَا فىِ الْجَنَّةِ

“Kamu harus berkata benar, kerana sesungguhnya ia bersama kebajikan dan keduanya adalah dalam syurga.” (HR. Ahmad, Bukhari, dan Ibnu Majah)


4. Tercatat Sebagai Ahli Kebenaran


Digolongkan oleh Allah dan Rasul-Nya ke dalam kelompok orang yang benar merupakan kebahagiaan tersendiri bagi kita. Sebab, bila seseorang selalu mempertahankan kebenaran dan kejujuran dalam dirinya, niscaya dia dikelompokkan ke dalam kelompok orang-orang yang benar. Rasulullah SAW bersabda,

عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَاِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِى اِلَى الْبِرِّ وَاِنَّ الْبِرَّ يَهْدِى اِلىَ الْجَنَّةِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ صِدِّيْقًا

“Hendaklah kamu semua bersikap jujur, kerana kejujuran membawa pada kebaikan dan kebaikan membawa ke syurga. Seseorang yang selalu jujur dan mencari kejujuran akan ditulis oleh Allah sebagai orang yang jujur.” (HR. Bukhari)


5. Terhindar dari Kemunafikan

Sangat tidak menyenangkan bila kita mengaku sebagai orang beriman tapi Allah SWT tidak mau mengakuinya dan mengelompokkan kita ke dalam orang yang munafik. Sebab, bila kita berlaku benar atau jujur, kita akan terhindar dari kemunafikan dan dikelompokkan ke dalam kelompok orang-orang munafik. Ini merupakan salah satu ciri orang munafik yakni berdusta. Rasulullah SAW bersabda,

ءَايَةُ الْمُنَافِقِ ثَلاَثٌ: اِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَاِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ وَاِذَائْتُمِنَ خَانَ

“Tanda orang munafik ada tiga: apabila berkata dusta, bila berjanji mungkir, dan bila dipercaya khianat.” (HR. Bukhari dan Muslim)(w-islam.com)

sumber:   http://www.w-islam.com/2013/03/671/keutamaan-memiliki-sifat-shiddiq/

No comments:

Post a Comment