Thursday, September 5, 2013

5 KEUTAMAAN HIDUP JUJUR




Ramai  orang mengejar kebahagiaan di balik kemegahan material. Padahal, itu semua hanyalah kepalsuan  belaka.

Kalau ingin bahagia jujurlah. Jujur kepada Allah sebagai hamba-Nya, jangan berpura-pura dan jangan setengah-setengah. Jujur sebagai suami maka selalu menjauhi dosa dan memberikan nafkah secara halal dan maksimal. Jujur sebagai isteri maka selalu menjaga kehormatan diri dan harta suami dan benar-benar menjadi tempat berteduh bagi suami. Jujur sebagai pemimpin maka selalu menjunjung tinggi keputusan  musyawarah dan bekerja keras untuk menegakkan keadilan dan memastikan kesejahteraan rakyatnya.


Bila kejujuran seperti tersebut di atas terwujud, banyak hikmah yang akan dipetik.
Pertama, jujur akan membawa  ke syurga. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya kejujuran akan membawakan kepada kebaikan dan kebaikan akan membawakan ke syurga … dan sungguh kebohongan akan membawakan kepada dosa, dan dosa akan membawakan kepada neraka .…” (HR Bukhari-Muslim).


Berdasarkan ini, jelas bahwa tidak mungkin kebaikan akan datang jika manusia yang berkumpul di dalamnya adalah para pembohong dan pendusta. Bila di tengah mereka menyebar kebohongan maka otomatik  dosa akan semakin merajalela. Bila dosa merajalela maka jaminannya adalah neraka.

Kedua, jujur akan melahirkan ketenangan.
Rasulullah SAW bersabda, “… maka sesungguhnya kejujuran adalah ketenangan dan kebohongan adalah keraguan .…” (HR Turmidzi).
Orang yang selalu jujur akan selalu tenang, sebab ia selalu membawa kebenaran. Sebaliknya, para pembohong selalu membawa kebusukan dan kebusukan itu membawa kegelisahan akibat kebusukannya. Ia akan selalu dihantui dengan kebohongannya dan takut hal itu akan terbongkar. Dan, bila seorang pembohong seperti ini menjadi pemimpin maka ia tidak akan sempat mengurus rakyatnya, kerana ia sibuk menyembunyikan kebusukan dalam dirinya.

Ketiga, jujur disukai semua manusia.
 

 Abu Sofyan pernah ditanya oleh Heraklius mengenai dakwah Rasulullah SAW. Abu Sofyan menjelaskan bahwa di antara dakwahnya adalah mengajak berbuat jujur. (HR Bukhari-Muslim).

Rasulullah SAW terkenal sebagai manusia yang paling jujur. Bahkan, sebelum kedatangan Islam, beliau sudah masyhur sebagai orang yang jujur. Orang-orang kafir Makkah pun mengakui kejujuran Rasulullah SAW, sekalipun mereka tidak beriman. Bahkan, mereka memberi gelar al-Amin (orang yang tepercaya) kepada Rasulullah. Selain itu, mereka juga selalu menitipkan barang berharga kepada Rasul SAW.

Keempat, jujur akan membawakan pelakunya pada derajat tertinggi. Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang memohon dengan jujur untuk mati syahid, (maka ketika ia wafat) ia akan tergolong syuhada sekalipun mati di atas tilamnya.” (HR Muslim).

Dan kelima, jujur akan membawa kepada keberkahan. Nabi Muhammad SAW pernah mengatakan bahwa seorang pembeli dan pedagang yang jujur dalam melakukan transaksi perdagangannya maka ia akan diberkahi oleh Allah. Sebaliknya, jika menipu maka Allah akan mencabut keberkahan dagangannya. (HR Bukhari Muslim). Wallahu a’lam.


sumber: ar rahmah
             (dengan adaptasi)

No comments:

Post a Comment