Thursday, August 29, 2013
MAHER AL ASSAD, TOKOH DI SEBALIK SERANGAN KIMIA ITU...
Maher Al-Assad yang merupakan adik kandung Presiden Bashar al-Assad diyakini sebagai salah satu otak kekejaman konflik Syria. Maher al-Assad diduga kuat sebagai salah satu tokoh dibalik serangan senjata kimia terhadap warga sivil di Ghouta baru baru ini.
Maher sudah lebih dari setahun ini tidak kelihatan di Syria. Namun, Maher diduga masih menjadi orang kuat di ketenteraan Syria. Bahkan Maher didakwa berada di balik penyerangan senjata kimia di Ghouta yang membunuh lebih dari 1700 orang, seperti dipetik dari The Guardian (24/08/2013).
Pasukan Maher terkenal dengan kekejamannya. Kekejaman ini tidak akan dilupakan oleh warga Deraa yang sekarang kebanyakan tinggal di pengungsian di kota Zaatari, Jordan . “Maher adalah iblis. Dia secara peribadi ingin memusnahkan kami kerana kami menentangnya. Dia mendapat kesenangan dari situ. Apakah kau melihat videonya di penjara?” kata Khaled Othman, salah satu pengungsi, seperti dipetik dari VivaNews (27/08/2013).
Othman merujuk pada rusuhan di penjara Saidnaya tahun 2008. Saat itu, 400 tentara ditawan oleh 10,000 tahanan. Maher mengeluarkan perintah bunuh, baik tahanan maupun tentera yang ditawan ikut terbunuh . Maher menggunakan kamera h.pnya untuk merakam mayat-mayat tersebut, beberapa dari mereka terpotong-potong, beberapa kepalanya hancur. Adik ipar Maher, Majd al-Jadaan, yang tinggal di pengasingan di Washington DC membenarkan bahawa yang mengambil gambar itu adalah Maher.
Maher terakhir dilihat beberapa minggu sebelum ledakan di ruang rapat di Damaskus, Julai tahun lalu, yang membunuh adik ipar Assad, Assef Shawkat. Terbunuh juga pada insiden itu menteri pertahanan dan beberapa anggota pejabat pemerintahan Assad.
Menurut rumor, saat itu Maher juga tengah berada di ruang rapat tersebut. Abdullah Omar, mantan juru bicara kepresidenan Syria yang membelot September lalu mengaku melihat Maher datang ke Istana dengan keadaan cacat. Sebagian kaki dan tangannya dipotong . Namun rumor ini belum dapat dikonfirmasi kebenarannya. Yang jelas menurut seorang diplomat senior Turki, Maher masih hidup dan memerintah tentera. “Dia masih hidup dan memerintah. Divisi ke-4 masih menjadi salah satu unit tempur terbaik Syria,” kata diplomat ini.
Maher juga anggota senior Parti Baath dan menempati posisi sentral di kepolisian Syria. Jabatan pentingnya yang lain adalah sebagai Komandan Divisi Ke-4 Pasukan Bersenjata Syria sejak tahun 2000 dan Pengawal Republik.(bumisyam)
sumber: zilzaal
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment